Minggu, 10 April 2011

Model Pembelajaran Zigsaw

Jigsaw telah dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot Aroson dan teman-teman dari Universitas Texas, dan dadopsi oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins, Jigsaw memiiki 2 tipe yaitu tipe A (discussing) dan tipe B (playing card)

Langkah-langkah pembelajaran Jigsaw tipe A
1.Siswa dibagagi menjadi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 5-6 orang).
2.Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagiberapa subbab.
3.Setiap anggot
a kelompok membaca sub babying ditugaskan dan bertanggung jawab mempelajarinya. Misalnya, Dalam pelajaran Fisika jika materi yang disampaikan mengenai spectrum gelombang elektromagnetik. Maka seorang siswa dari kelompok memepelajari tentang sinar gamma, siswa yang lain tentang sinar radio dan TV, siswa yang lain lagi tentang sinar x, yang berikutnya tentang cahaya tampak dan Radar, begitu seterusnya sampai bab nya habis dipelajari oleh tiap kelompok. Atau jika pelajaran Biologi, materi yang dipelajari mengenai system eksresi. Maka seorang siswa dari satu kelompok memepelajari tantang ginjal, siswa yang lain tentang paru-paru, yang lainya lagi tentang kulit dan siswa berikutnya juga mempelajari tentang hati.
4.Anggota lain yang mempelajari su
b bab yang samabertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannya.
5.Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar teman-temannya.


Persyaratan lain ang perlu disiapkan guru, antara lain : 1) Bahan kuis, 2) Lembar kerja siswa dan 3) Rencana Pembelajaran.


Penghargaan atas k
eberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:
a.menghitung sk
or individu
Menurut Slavin (dalam ibahim, dkk.2000) untuk memberikan skor perkembangan individu dihitung pada ta
bel berikut ini

Tabel 1
Nilai Tes Skor Perkembangan
Lebih dari 10 poin di bawah skor awal…. 0 poin
10 poin di baw
ah sampai 1 poin di bawah skor awal….. 10 poin
Skor awal samp
ai 10 poin diatas skor awal… 20 poin
Lebih dari 10 poin di atas skor awal…… 30 poin
Nilai sempurna (tanpa memperhitungkan skor awal)…… 30 poin

b.Menghitung skor kelompok.
Skor kelompok ini dihitung dengan mem
buat rata-rata skor perkembangan anggota kelompok yaitu dengan menjumlah semua skor perkembangan yang diperoleh anggota kelompok dibagi dengan jumlah anggota kelompok. Sesuai dengan rata-rata skor perkembangan kelompok, diperoleh katagori skor kelompok sepert tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2
Rata-rata Tim Predikat
0-5 x Baik

15-25 x Baik
25-30 x Tim supoer

c.Pemberian h
adiah dan pengakuan skor kelompok . setelah masing-masing kelompok mempelajari, predikat guru, guru memberikan hadiah /penghargaan kepada kelompok masing-masing sesuai dengan predikatnya.

Daftar Pepustakaan
Trianto, (2007) M
odel-model pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrukstivistik, :Prestasi Pustaka, Jakarta

Rabu, 06 April 2011

Pembelajaran Berbasis Perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional,yaitu dengan melakukan perbaikan kurikulum, peningkatan mutu guru, penyediaan sarana dan prasarana, perbaikan kesejahteraan guru, perbaikan organisasi sekolah, perbaikan manajemen, dan pengawasan terhadap perundang-undangan.
Hal tersebut penting dilakukan oleh pemerintah karena pendidikan sangat terkait dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM) sebagai bangsa.
Pada tata
nan makro, ternyata manajemen pendidikan nasional masih lemah. Menurut Yahya Muhaimin (dalam Jalal dan Supriadi, 2001)bahwa pendidikan nasional masih dihadapkan pada berbagai masalah pokok, yaitu 1. Masih rendahnya pemerataan memperoleh pendidikan, 2. Masih rendahnya mutu dan relevansi pendidikan, 3. Masih lemahnya manajemen pendidikan.
Lemahnya manajemen pendidikan
sampai saat ini belum ditindak lanjuti dengan ketekunan dan kesungguhan dalam pengelolaan pendidikan sebagai implikasi UU No. 22 tahun 1999 dan PP Nomor 25 Tahun 2000 yang menetapkan pembagian kewenangan pengelolaan bidang pendidikan antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Untuk itu diperlukan perangkat-perangkat pelaksana pendidikan yang profesional, kredibel dan akuntabel dalam bidang manajemen. Semua jenjang pendidikan harus dikelola sesuai dengan aturan. Sedangkan dalam mengelola Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional diperlukan terobosan-terobosan yang lebih inovatif dan efektif untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada.
Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi juga turut menjadi faktor penting dalam upaya peningkatan SDM. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi harus direspon dengan perencanaan yang baik sehingga muncul adaptasi dan inovasi dalam manajemen pendidikan. Manajemen pendidikan perlu diubah menuju pendidikan berbasis perpustakaan yang bermuara pada jaminan mutu lulusan.
Namun saat
ini keberadaan perpustakaan sekolah dilingkungan sekolah masih kurang mendapat perhatian. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya pertumbuhan perpustakaan pada lembaga pendidikan, khususnya pada tingkat pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Data Jardiknas tahun 2009 menyebutkan bahwa dari 286.923 unit sekolah diseluruh Indonesia belum seluruhnya memiliki perpustakaan sekolah.
Perpustaka
an adalah suatu unit kerja dari suatu badan, atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku maupun berupa non book material yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi dan sumber belajar.
Jika dikaitkan dengan sumber belajar, maka perpustakaan merupakan salah satu dari berbagai sumber belajar
yang ada disekolah. Berdasarkan definisi sumber belajar yang diberikan oleh assosiation for education communication technology (AECT) sumber belajar dapat didefinisikan sebagai berbagai sumber baik berupa data, orang atau wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa untuk belajar baik yang digunkan secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga memudahkan siswa dalam mencapai sumber belajar.
Ditinjau dari pendayagunaannya, AECT membedakan sumber belajar menjadi dua macam, yaitu: 1. Sum
ber belajar yang dirancang atau sengaja dibuat untuk digunakan dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Sumber belajar yang dirancang tersebut dapat berupa buku teks, buku paket, slide, film, video dan sebagainya yang memang dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, 2. Sumber belajar yang tidak dirancang atau tidak sengaja dibuat untuk membantu mencapai tujuan pembelajaran. Jenis ini banyak terdapat disekitar kita dan kita dapat memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan kita, misalnya museum, toko,alam sekitar kita. Kegiatan belajar yang ditunjang oleh fasilitas serta bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan akan memberikan pengalaman ganda yaitu dapat mencapai tujuan pengajaran dan kemampuan menggunakan perpustakaan sebagai sumber belajar. Namun keberadaan perpustakaan sekolah dilingkungan sekolah masih kurang mendapat perhatian. Hal ini terlihat dari rendahnya pertumbuhan perpustakaan pada lembaga pendidikan, khususnya pada tingkat pendidikan dasar dan menengah. Dari 286.923 unit sekolah diseluruh Indonesia, belum semuanya memiliki perpustakaan (data jardiknas, 2009). Data ini memperlihatkan bahwa perpustakaan belum menjadi prioritas sebagai salah satu fasilitas dalam kegiatan pembelajaran. Langkah nyata guru fisika dalam mengoptimalkan peran perpustakaan dalam pembelajaran yaitu dengan menerapkan metode belajar yang mengharuskan siswa “berinteraksi” dengan perpustakaan. Salah satu materi pembelajaran fisika yang akan diajarkan dengan menggunakan metode ini adalah “Gelombang Elekttromagnetik”.
B. Identifi
kasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang dapat didentifikasi pada makalah ini adalah
1. Pemah
aman konsep belajar dalam Fisika.
2. Peran perpustakaan dalam pembelajaran fisika kelas x pada materi gelombang el
ektromagnetik.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pemahaman Konsep dalam Belajar Fisika
Pemahaman dapat diartikan sesuatu menguasai konsep dengan pikiran. Menurut Sudirman (1990:23) “ Proses belajar itu pada prinsipnya bertumpu pada struktur kognitif, yaitu: penataan konsep, fakta serta prinsip-prinsip sehingga membentuk suatu kesatuan yang m
emiliki makna bagi peserta didik”. Struktur tersebut akan dapat memepengaruhi perkembangan penampilan seseorang dan pada perkembangan berikutnya terjadi pembentukan konsep.
Belajar konsep
Fisika merupakan hal yang mendasar untuk dipahami dan dimengerti. Memahami konsep Fisika akan lebih terarah bila disertai dengan mengadakan praktikum di Laboratorium dan pemanfaatan perpustakaan sekolah. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), pengertian konsep adalah “ Gambaran mental dari objek, proses atau apapun yang ada diluar bahasan yang digunakan oleh akal, untuk mamahai hal-hal lain. Sementara itu menurur Sunarto, konsep dapat diartikan sebagi pengertian yang dapat dinyatakan dengan satu kata atau lebih yang menggambarkan suatu kelompok manusia, benda, peristiwa atau tata cara hubungan dengan ciri tertentu yang dimilki bersama. Dari kedua pendapat ini dapat disimpulkan bahwa pengertian dasar konsep merupakan aktivitas mental, konsep akan terbentuk dari pengamatan seseorang. Seorang guru harus berhati-hati dalam memperkenalkan konsep baru dalam Fisika, karena pra konsep atau pengalaman masa lampau akan mempengaruhi perkembangannya.
Kesalahan konsep dapat diartikan sebagai perbedaan pemahaman antara apa yang telah dipahami siswa
dengan yang dimaksud oleh buku acuan atau masyarakat ilmiah. Konsep yang salah pada diri siswa kan mengganggu aktivitas belajar serta mengganggu pikiran siswa dalam menerima pengetahuan berikutnya karena dalam fikiran siswa sebelum belajar Fisika sudah banyak terbentuk pra konsep tentang pengetahuan pengetahuan Fisika. Guru fisika apabila tidak menyadari hal tersebut maka pelajaran mengenai konsep-konsep baru langsung saja dimasukkan ke dalam pikiran siswa. Akibatnya, pikiran siswa tercampur antara konsep lama ( yang kadang salah) dengan konsep baru yang mungkin belum dimegerti secara baik. Campuran ini menimbulkan pengertian yang salah dan akan menyebabkan kesulitan siswa dalam belajar Fisika.
1.1 Pengertian Konsep Fisika
1.1.1 Pengertian Ko
nsep
Konsep belajar merupakan hasil utama pendidikan dan dapat juga menjadi sarana untuk membangun p
roses berpikir. Konsep-konspe dasar pada dasarnya diamati, akan tetapi konsep tersebut diperoleh dengan mengamati suatu objek. Oleh karena itu menjadi suatu hal yang sulit untuk memberikan defenisi konsep. Hal disebabkan defenisi konsep tidak terbatas. Menurut Rasser dalam Dahar RW, konsep adalah suatu atraksi yang mewakili suatu kelas, objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, kejadian-kejadia, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut-atribut yang sama”. Berdasarkan kutipan diatas trejadilah pembentukan konsep oleh stimulus yang berbeda-beda. Walaupun konsep tidk dapat diartikan menurut pandangan masing-masing.
1.1.2 Pengertian Konsep Fisika
Pengertian konsep F
isika dalam makalah ini merupakan bentuk pernyataan berupa teori atau rumus yang berkaitan dengan pokok bahasan gerak. Hal ini dapat dinyatakan dengan kata-kata atau dala m bentuk formula yang menyatakan antara satu besaran dengan besaran lainnya atau hubungan sebab akibat atas besaran-besaran tersebut.
Pentingnya memahami konsep Fisika dalam kehidupan sehari-hari maksudnya agar siswa dapat menentuka
n dan menjelaskan objek atau suatu peristiwa yang berkaitan dengan Fisika, sehingga akan memudahkan mengidentifikasi dan mengklasifikasi objek dan peristwa yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Ciri seseorang yang telah memahami konsep yaitu jika ia telah dapat menghadapi objek atau peristiwa sebagai suatu kelompok, golongan, kelas atau kategori, maka ia dpat dikatakan telah belajar konsep. Belajar konsep Fisika merupakan bagian penting daripelaksanaan pembelajarn Fisika. Hal ini disebabkan juga dengan belajar konsep Fisika dapat dengan mudah mencapai pemahaman materi, juga dapat meningkatkan kemampuan dalam mengajar sebagaimana dinyatakan dalam system pengajaran mikro.
2. Peran Perpustaka
an Dalam Pembelajaran Fisika Kelas X Pada Materi Gelombang Elektromagnetik.
Peranan perpustakaan di dalam pendidikan amatlah penting, yaitu untuk membantu terselenggaranya pendidikan dengan baik. Dengan demikian sasaran dan tujuan operasional dari perpustakaan sekolah adalah untuk memperkaya, mendukung, memberikan kekuatan dan mengupayakan penerapan program pendidikan yang memenuhi setiap kebutuhan siswa, disamping itu mendorong dan memungkinkan tiap siswa mengoptimalkan potensi mereka sebagai pelajar.
Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu murid-murid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar. Oleh sebab itu segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah harus dapat menujang proses belajar mengajar, maka dalam pengadaan bahan pustaka hendaknya mempertimbangkan kurikulum sekolah, serta selera para pembaca yang dalam hal ini adalah murid-murid.
Perpustakaan sekolah sebagai perangkat perlengkapan pendidikan mempunyai tugas:1. Menyerap dan menghimpun informasi guna kegiatan belajar mengajar, 2. Mewujudkan suatu wadah pengetahuan dengan administrasi dan organisasi yang sesuai sehingga memudahkan penggunanya, 3. Menyediakan sumber-sumber rujukan yang tepat guna untuk kegiatan konsultasi bagi pengajar dan pelajar, 4. Menyediakan bahan-bahan yang bermanfaat bagi kegiatan rekresi yang berkaitan dengan bidang budaya dan dapat meningkatkan selera, mengembangkan daya kreatif, 5. Melaksanakan layanan perpustakaan yang sederhana, mudah dan menarik sehingga pengajar dan pelajar tertarik dan dapat menjadi terbiasa dalam menggunakan perpustakaan dan 6. Pusat layanan bahan pustaka bagi siswa dan guru. Perpustakaan sekolah sebagai penunjang utama dalam kegiatan pembelajaran mempunyai sumbangan yang sangat besar nilainya dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan.
Sebagai sala
h satu fasilitas sekolah, perpustakaan mempunyai tujuan : 1) Menumbuhkan rasa sadar akan pentingnya membaca, 2) Memberikan kesempatan pada siswa untuk memperoleh pengetahuan yang lebih luas, 3) Mengarahkan siswa untuk memahami isi sebuah bacaan, 4) Mengembangkan daya berpikir siswa, 5) Membimbing siswa untuk belajar mandiri tanpa harus menunggu perintah dari guru, 6) Memperluas sasaran pendidikan, 7) Memberi kesempatan siswa dalam menggunakan bahan referensi dengan baik dan benar.
Perpustakaan
sekolah merupakan bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan yang turut menentukan berlangsungnya suatu proses pendidikan dan pengajaran yang ideal.Informasi dan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui membaca dan belajar di perpustakaan dapat menjadi wawasan baru bagi seluruh warga sekolah.
Perpustakaan sekolah akan bermanfaat apabila benar-benar memperlancar pencapaian tujuan proses belajar
mengajar di sekolah. Indikasi manfaat tersebut tidak hanya berupa tinginya prestasi murid-murid, tetapi lebih jauh lagi, antar lain adalah murid-murid mampu mencari, menemukan, menyaring dan menilai informasi, murid-murid terbiasa belajar mandiri, murid-murid terlatih kearah tanggung jawab, murid-murid selalu mengikuti perkembangan IPTEK.
Secara terperinci, manfaat perpustakaan sekolah, baik yang diselenggarakan di sekolah dasar, maupun di sekolah menengah adalah sebagai berikut: 1. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan murid-murid tehadap membaca, 2. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar murid-murid, 3. Perpustakaan sekolah dapat menambah kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya murid-murid mampu belajar mandiri, 4. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca, 5. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa, 6. Perpustakaan sekolah harus dapat melatih murid-murid kearah tanggung jawab, 7. Perpustakaan sekolah harus dapat memperlancar murid-murid dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah, 8. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber-sumber pengajaran, 9. Perpustakaan sekolah dapat membantu murid-murid, guru-guru, dan anggota staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berkenaan dengan pemanfaatan perpustakaan, guru perlu memberikan motivasi kepada siswa agar tertarik dan berminat untuk memanfaatkan bahan pustaka yang disediakan di perpustak
aan. Guru diharapkan dapat menjadi fasilitator dan memberikan teladan dengan cara memberikan bimbingan kepada siswa agar gemar membaca buku-buku yang diperlukan dan dapat mengembangkan berbagai pengetahuan lainnya diluar materi pelajaran di kelas. Guru sebagai fasilitator mengandung pengertian bahwa guru harus berusaha untuk mengetahui secara pasti kebutuhan sumber-sumber pustaka yang dibutuhkan oleh siswa, guru itu sendiri ataupun kebutuhan dalam pengembangan pengetahuan lainnya yang relevan. Beberapa peran guru sebagai fasilitator dalam optimalisasi peran perpustakaan sekolah diantaranya:1. Kewajiban untuk dapat menyediakan informasi bahan ajar dan mengupayakan darimana dan bagiamana cara memperoleh sumber-sumber belajar tersebut. Jika guru tidak melakukan perannya dengan baik, maka hal itu akan menjadi salah satu penghambat pemanfaatan perpustakaan sekolah, 2. Guru sebagai kunci pembuka perpustakaan artinya apabila guru tidak berupaya memotivasi siswa untuk memanfaatkan bahan pustaka maka siswa tidak tertarik dan berminat terhadap perpustakaan, 3. Sebagai faslilitator karena guru mengetahui secara pasti sumber sumber buku apa saja yang dibutuhkan oleh siswa. Peran guru sebagai faslitator diantaranya adalah kewajiban untuk dapat menyediakan informasi bahan ajar dan mengupayakan darimana dan bagiamana cara memperoleh sumber-sumber belajar tersebut kepada penyelenggara perpustakaan atapun ke level kepala sekolah.


BAB III

KESIMPULAN
Berdasark
an uraian-uraian yang telah dilakukan tersebut, dapat dikemukakan kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut:
A.Simpulan
Agar para siswa mempunyai pengetahuan, pemahaman dan wawasan yang lebih luas dalam pembelaja
ran, seorang guru harus merancang suatu desian pembelajaran Fisika dengan menggunakan model pembelajran yang efektif. Fisika adalah mata pelajaran yang memiliki konsep, skill, dan prinsip-prinsip pemecahan masalah secara logis, kritis dan rasional. Dengan melihat luasnya cakupan dan aspek Fisika, maka dibutuhkan siswa yang mampu untuk membangun sendiri pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah-masalah belajar. Disamping itu siswa harus menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan tersebut, dan bukan karena diberitahukan oleh guru. Siswa berperan secara aktif dan mandiri dengan mengembangkan atau menggunakan gagasan-gagasan dalam menyelesaikan masalah pembelajaran sedangkan guru memantau membimbing dengan aktif agar tidak terjadi miskonsepsi ketika siswa membangun sendiri pengetahuannya.
Penerapan p
erpustakaan sangat tepat digunakan dalam konsep Gelombang Elektromagnetik karena dengan menggunakan penerapan perpustakaan, pembelajaran berlangsung dengan mengaitkan kesiapan struktur kognitif atau pengalaman belajar dengan pengetahuan baru yang akan diterima siswa dengan cara menciptakan lingkungan dan keterampilan yang dibutuhkan akan dapat diingat dan dipahami dalam memori jangka panjang dan sewaktu-waktu dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.
B.Saran

Diharapkan guru mampu mendesain pembelajaran yang efektif salah satunya menerapkan peran perpustakaan dalam pembelajaran dan mampu menginstruksikan siswa agar menemukan hal-hal yang berhubungan dengan gelombang elektromagnetik serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Tugas ini mengharuskan siswa untuk membaca banyak literatur yang berhubungan dengan gelombang elektromagnetik. Disinalah peran perpustakaan sebagai salah satu fasilitas pendukung dalam pembelajaran dapat optimalkan. Kepedulian semua pihak terhadap fungsi perpustakaan sekolah sangat diharapkan agar perpustakaan sebagai jantung di sekolah dapat benar-benar berjalan guna meningkatkan atomosfir pembelajaran dan sebagai tempat pemancaran berbagai pengetahuan di sekolah.

DAFTAR PUST
AKA
AECT,(1977). Defenisi Teknologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali
Bafadal, I (2006). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Bandung: Bumi Aksara
Dahar, R.W (1989). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga
Poerwadarminta. (2005). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Sunarto (2
002). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Rineka Cipta
Suparman, A (1993). Desain Instruksional. Jakarta: PAU Dikti Depdikbud






Minggu, 03 April 2011

Revisi RPP pada MGMP

Menindak lanjut pembuatan RPP tahun ajran 209/2010, kini dilakukan revisi terhadap RPP yang sekarang namanya berubah menjadi RP. Hal ini dilakukan oleh semua guru bidang studi SMA negeri 1 Langsa. Kegiatan ini berlangsung 2 hari. Bertempat di Aula SMA negeri 1 Langsa, pada hari Sabtu jam 15.00-18.00. Berikut salah satu contoh Revisi RP dan Silabus pada kelas XI Siswa SMA Negeri 1 Langsa.

Rencana Pembelajaran
(RP)
Mata pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI (Sebelas)/ 1 (Satu)
Pertemuan ke- : 1, 2, 3, 4 dan 5
Alokasi Waktu : 10 Jam Pelajaran
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.
Kompetensi Dasar : 1.1 Mengalisis gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabola dengan menggunakan vektor
Indikator : - Menentukan fungsi kecepatan dan posisi pada gerak lurus beraturan dengan menggunakan analisis vector
- Menentukan besaran-besaran fisis pada gerak lurus
- Menentukan fungsi kecepatan dan posisi pada gerak lurus beraturan dengan menggunakan analisis vektor
- Menentukan fungsi kecepatan dan posisi pada gerak vertikal dengan analisis vektor
- Menentukan persamaan fungsi sudut, keceptan sudut, dan percepatan sudut pada gerak melingkar
- Menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan gerak parabola
- Menentukan syarat benda mencapai titik tertinggi dan terjauh
- Mengaplikasikan gerak parabola pada kehidupan sehari-hari.
I. Tujuan Pembelajaran
• Siswa dapat menentukan fungsi kecepatan dan posisi pada gerak lurus beraturan dengan menggunakan analisis vektor
• Siswa dapat menentukan fungsi kecepatan dan posisi pada gerak lurus berubah beraturan dengan menggunakan analisis vektor
• Siswa dapat menentukan fungsi kecepatan dan posisi pada gerak vertical dengan menggunakan analisis vektor
• Siswa dapat menentukan persamaan kecepatan sudut sebagai turunan dari fungsi sudut.
• Siswa dapat menentukan persamaan percepatan sudut sebagai turunan dari fungsi kecepatan sudut pada gerak melingkar beraruran
• Siswa dapat menentukan posisi sudut dari fungsi kecepatan sudut pada gerak melingkar.
• Siswa dapat menentukan kecepatan sudut dari fungsi percepatan sudut pada gerak melingkar
• Siswa dapat mengaplikasikan gerak melingkar pada kehidupan sehari-hari ditinjau dari analisis vektor
• Siswa dapat menentukan fungsi kecepatan gabungan dan gerak lurus.
• Siswa dapat menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan gerak parabola
• Siswa dapat menentukan syarat benda mencapai titik tertinggi dan terjauh
• Siswa dapat mengaplikasikan (menerapkan) gerak parabola pada kehidupan sehari-hari.
• Guru memberikan contoh soal tentang posisi sudut.
II. Materi Ajar
• Analis vektor pada gerak lurus
• Gerak melingkar
• Gerak parabola


III. Metode Pembelajaran
1. Informasi / ceramah
2. Diskus
3. Tanya jawab
4. Demonstrasi
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN PERTAMA
Kegiatan Awal (± 15 menit )
Guru membuka pelajaran dan melakukan apersepsi tentang gerak lurus dan vektor yang telah dipelajari pada kelas X.

Kegiatan Inti ((± 65 menit )
• Guru melakukan diskusi kelas untuk mengungkap kembali pengertian vektor, penjumlahan vektor, dan perhitungan vektor.
• Guru menjelaskan dan merumuskan vektor kecepatan sebagai turunan dari vektor posisi terhadap waktu.
• Guru memberikan kesempatan kepada siswanya untuk menjelaskan cara menentukan vektor posisi dari fungsi vektor kecepatan
• Guru menjelaskan dan menginterpretasikan vektor percepatan sebagai fungsi turunan vektor kecepatan terhadap waktu dan disertai dengan tanya jawab
• Siswa melakukan diskusi kelompok untuk memecahkan persoalan yang berkaitan dengan analisis gerak lurus dengan vektor.
• Guru memberikan contoh soal yang berkaitan dengan analisis gerak lurus dengan vektor.
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan analisis gerak lurus dengan vektor.
Kegiatan Akhir ((± 10 Menit)
Guru melakukan refleksi dengan melemparkan pertanyaan tentang materi ajar hari ini kepada siswa dan guru memberikan tugas mandiri (PR)

PERTEMUAN KEDUA
Kegiatan Awal ((± 15 menit )
Guru membuka pelajaran, diteruskan dengan tanya jawab tentang analisis vektor pada gerak lurus dan materi yang akan diajarkan.
Kegiatan Inti (± 65 Menit )
• Melalui tanya jawab menjelaskan tentang kecepatan dapat ditentukan dari fungsi percepatan
• Guru memberikan informasi disertai tanya jawab untuk menjelaskan posisi suatu benda dapat ditentukan dari fungsi kecepatan.
• Guru menjelaskan cara menentukan kecepatan dan posisi pada gerak vertikal
• Siswa melakukan diskusi kelompok untuk memecahkan persoalan yang berkaitan dengan analisis gerak lurus dengan analisis vektor.
• Guru meberikan contoh soal yang terkait dengan analisis vektor.
Kegiatan Akhir (± 10 menit)
Guru memberikan tugas yang berkaitan dengan materi analisis gerak vertikal dengan vektor dan siswa diminta untuk belajar serta mempersiapkan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.


PERTEMUAN KETIGA
Kegiatan awal (± 15 menit )
• Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan pemberian kuis tentang materi
• Analisis vektor gerak lurus dan gerak melingkar yang akan diajarkan
Kegiatan Inti (± 65 menit )
• Guru menjelaskan melalui tanya jawab untuk mengungkap kembali pengetahuan tentang besaran-besaran fisis yang berlaku pada gerak melingkar beraturan.
• Guru memberikan informasi yang diikuti dengan diskusi/tanya jawab untuk menginterpretasikan kecepatan sudut sebagai turunan fungsi posisi sudut.
• Guru menjelaskan percepatan sudut sebagai turunan fungsi kecepatan sudut.
• Guru melakukan tanya jawab untuk mengarahkan siswa agar dapat menentukan posisi sudut dari integral fungsi kecepatan sudut dan dapat menentukan kecepatan sudut dari fungsi percepatan sudut.
• Siswa melakukan diskusi kelas yang dipimpin oleh salah satu siswa untuk mengaplikasikan gerak melingkar pada kehidupan sehari-hari ditinjau dari analisis vektor. Guru mengawasi siswa dalam melakukan diskusi kelas.
• Guru melakukan demonstrasi tentang gerak lurus dan gerak melingkar.
• Guru melakukan Tanya jawab untuk menentukan fungsi kecepatan gabungan dua gerak lurs beraturan.
Kegiatan Akhir (± 10 menit )
Guru memberikan waktu tanya jawab pada siswa. Kegiatan ini mengarah pada penyimpulan dan penekanan materi analisis vektor gerak melingkar. Sebagai penutup, guru memberikan tugas dan membaca serta memahami materi berikutnya.

PERTEMUAN KEEMPAT
Kegiatan Awal (± 10 menit )
Guru membuka pelajaran, diteruskan dengan tanya jawab tentang perpaduan dua gerak lurus beraturan dan gerak parabola.
Kegiatan Inti (± 65 menit )
• Guru melakukan diskusi kelas untuk menentukan besaran-besaran fisis pada gerak parabola
• Salah satu siswa melakukan demonstrasi sedangkan siswa yang lain mengamatinya. Melalui tanya jawab guru menjelaskan gerak parabola pada berbagai posisi dan sudut elevasi
• Guru melakukan tanya jawab dan menginterpretasikan bahwa gerak parabola merupakan perpaduan dua gerak lurus beraturan dengan gerak lurus berubah beraturan
• Guru menjelaskan cara menentukan persamaan gerak parabola pada sumbu saling tegak lurus (sumbu X dan sumbu Y)
• Guru memberikan ceramah dan melakukan tanya jawab untuk menentukan vektor kecepatan benda pada suatu titik pada gerak parabola dan menentukan sudut yang dibentuk keceptan terhadap sumbu X di suatu titiik.
• Guru memberikan ceramah dan melakukan tanya jawab untuk menentukan syarat tercapainya titik tertinggi suatu benda pada gerak parabola
• Guru melakukan tanya jawab untuk menentukan vektor posisi titik tertinggi dan menentukan titik terjauh yang dicapai benda atau vektor posisi titik terjauh pada gerak parabola.


• Siswa melakukan diskusi kelompok untuk memecahkan persoalan yang berkaitan dengan gerak parabola dalam kehidupan nyata
• Siswa mengerjakan soal tentang gerak parabola.
Kegiatan Akhir(± 15 menit )
Guru melakukan tanya jawab untuk menyimpulkan dan memberi penekanan pada materi gerak parabola, diteruskan dengan pemberian tugas mandiri, tugas kelompok, dan tugas membaca untuk memahami materi berikutnya

PERTEMUAN KELIMA
Kegiatan Awal (± 10 menit )
Guru membuka pelajaran dan diteruskan dengan tanya jawab tentang gerak parabola.
Kegiatan Inti (± 65 menit )
• Guru memberikan informasi dan melakukan tanya jawab untuk mengingatkan materi gerak parabola yang telah diterima
• Guru menuliskan rumus jangkauan gerak parabola.
• Guru menuliskan rumus tinggi maksimum yang dicapai bola pada gerak parabola
• Siswa dibina dan diarahkan oleh guru dalam melakukan diskusi kelas tentang pemberian beberapa contoh atau pengaplikasian gerak parabola pada kehidupan sehari-hari
• Siswa membentuk kelompok untuk melakukan diskusi mengenai persoalan yang berkaitan dengan gerak parabola
Kegiatan Akhir (± 15 menit)
Guru mengarahkan siswa dengan cara tanya jawab untuk menyimpulkan dan memberi penekanan pada materi gerak parabola kemudian siswa diberi tugas mandiri atau tugas kelompok dan tugas untuk membaca serta memahami materi berikutnya,
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Sumber : Buku Fisika SMA kelas XI (Erlangga), buku referensi yang relevan
Alat/ Bahan : mobil mainan, tripleks, nefaca lengan, stopwatch, jangka sorong, dan kit mekanika
Sarana/Media : White Board, spidol, slide, CD interaktif Fisika SMA Kelas XI

VI. Penilaian
• Kuis tertulis
• Pegamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran saat tanya jawab/ diskusi, sikap dan tingkah laku siswa di dalam kelas
• Tugas mandiri dan tugas kelompok
• Hasil ketrampilan percobaan dan peragaan
• Kuis atau ulangan tertulis maupun non tertulis
Contoh Soal
1. Kecepatan sebuah benda mempunyai komponen vx = 3 m/s dan vy = -4 m/s. Tuliskan vekor dari kecepatan tersebut.
2. Posisi suatu titik materi merupakan fungsi waktu yang ditulis sebgai r = (3t3+4t)i m, tentukan fungsi kecepatan titik materi tersebut.
3. Berapa besar kecepatan sudut jika diketahui θ = 3t2 – 2t ?
4. Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan v = (100i + 80j) m/s.. a.waktu yang diperlukan untuk mencapai titik tertinggi, b. jarak terjauh yang dicapai peluru adalah…

5. Sebuah bola yang berada di tanah ditendang oleh Amir dengan sudut tendangan 300 dari permukaan tanah. Kecepatan awal gerakan bola hasil tendangan pemain tersebut adalah 20 m/s. Hitung jangkauan tendangan bola tinggi maksimum yang dicapai bola.
6. Sebuah roda gila berputar sedemikian sehingga suatu titik pada roda gila tersebut mempunyai posisi sudut yang berubah tergadap waktu sesuai dengan persamaan θ =4t + 2t2 dengan θ dalam radian dan t dalam sekon. Tentukan posisi sudut titik tersebut untuk a. t = 0, b. t = 1 s, c. t = 2 s.
7. Sebuah titik materi bergerak melingkar dengan kecepatan sudut awal 5 rad/s. Setelah bergerak selama 2 detik kecepatannya menjadi 10 rad/s, maka kecepatan anguler rata-ratanya adalah…
8. Misalkan vektor posisi suatu partikel diberikan r = (t3 + t) + (4t2)j t dalam sekon dan r dalam meter. Tentukan besar dan arah perpindahan partikel dari t1 = 1 s sampai ke t2 = 2 s.

Tugas Kelompok
• Buatlah penelitian untuk menyelidiki atau menganalisis gerak suatu benda
• Buatlah artikel tentang penerapan konsep gerak melingkar dalam kehidupan sehari-hari
• Melakukan percobaan dan membuat laporan
Catatan :
1. Untuk pertemuan ke-6, guru memberikan ulangan harian dalam bentuk tes tertulis untuk materi Analisis Gerak dengan vektor
2. Sebelum mengerjakan ulangan harian, siswa dimohon mengumpulkan laporan eksprimen (laporan ilmiah) sebagai syarat untuk mengikuti ulangan harian.


Rencana Pembelajaran
(RP)

Mata Pelajajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI (Sebelas)/ 1 (Satu)
Pertemuan ke- : 7,8,9 dan 10
Alokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik
Kompetensi Dasar : 1.2 Menganalisis keteraturan gerak planet dalam tata surya berdasarkan hukum-hukum Newton
Indikator : - Mengidentifaksi pengertian medan dalam fisika
- Mengidentifikasi pengertian medan gravitasi
- Mengaplikasikan hukum gravitasi newton dalam kehidupan sehari-hari
- Menginterpretasikan hukum-hukum kepller
- Menginterpretasikan hukum-hukum kepller dan hukum




gravitasi Newton pada gerak planet dan satelit
- Menentukan berbagai besaran dalam hukum Newton
- Menentukan hubungan besaran-besara fisis yang terkait dengan gaya gravitasi antar planet.

I. Tujuan Pembelajaran
• Siswa dapat mengidentifikasi pengertian medan dalam fisika
• Siswa dapat mengidentifikasi pengertian medan gravitasi
• Siswa dapat merumuskan hukum gravitasi newton
• Siswa dapat mengapliksikan hukum gravitasi newton dalam kehidupan sehari-hari
• Siswa dapat mengidentifikasi dan merumuskan hukum-hukum kepler
• Suswa dapat mengintrepasikan hukum-hukum kepller
• Siswa dapat menginterpretasikan kesesuaian hukum kepler dengan hukum gravitasi Newton
• Siswa dapat menginterpretasikan hukum kepler dan hukum gravitasi newton pada gerak planet dan satelit
• Siswa dapat menyebutkan berbagai besaran fisis yang terkait dengan gaya gravitasi.
• Siswa dapat menentukan hubungan besaran-besaran fisis yang terkait dengan gaya gravitasi antar planet.
• Siswa dapat menggunakan rumus yang berkaitan dengan medan gravitasi dan gerak planet.
I. Materi Ajar
• Medan gravitasi
• Gerak planet
II. Langkah-langkah Pembelajaran

PERTEMUAN KETUJUH
Kegiatan Awal
Guru membuka pelajran dan diteruskan dengan Tanya jawab tentang gerak dan medan gravitasi yang akan diajarkan
Kegiatan Inti
• Guru memberikan informasi dan melakukan diskusi kelas untuk mengidentifikasikan pengertian medan
• Guru menuliskan rumus hokum Newton sebagai garavitasi umum
• Guru memberikan contoh soal tentang gravitasi.
• Guru member informasi dan melakukan tanya jawab untuk menjelaskan pengertian dan memberikan contoh-contoh besaran yang termasuk medan scalar dan medan vektor
• Guru memberikan ceramah dan melakukan tanya jawab mengenai pengertian medan gaya konvensional dan medan tak konvensional serta memberikan contohnya.
• Guru menjelaskan perumusan hukum newton tentang gravitasi umum dan siswa mengerjakan persoalan yang berkaitan dengan materi tersebut
• Guru melakukan tanya jawab untuk menentukan percepatan gravitasi bumi atau kuat medan gravitasi bumi
• Siswa mengerjakan soal
Kegiatan Akhir
Guru memberikan tanya jawab untuk menyimpulkan dan member penekanan pada materi medan gravitasi dan guru memberikan tugas mandiri


PERTEMUAN KEDELAPAN
Kegiatan Awal
Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan tanya jawab tentang medan gravitasi
Kegiatan Inti
• Guru member informasi yang diikuti dengan tanya jawab mengenai hukum medan gravitasi dan hukum gravitasi newton
• Guru menuliskan hukum gravitasi
• Guru memberikan contoh soal tentang gravitasi
• Siswa membentuk kelompok belajar untuk melakukan diskusi kelompok menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan medan gravitasi
Kegiatan Akhir
Guru mengarahkan siswanya untuk saling Tanya jawab dan menyimpulkan serta member penekanan pada aplikasi medan gravitasi dan hukum gravitasi newton. Guru memb erikan tugas membaca materi yang belum dipahami dan membaca materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya

PERTEMUAN KESEMBILAN
Kegiatan Awal (± 15 menit )
Guru membukan pelajaran dengan Tanya jawab tentang aplikasi hukum gravitasi newton dan dilanjutkan tentang gerak planet
Kegiatan Inti (± 65 menit )
• Guru memberikan informasi untuk mengidentifikasi dan merumuskan hukum-hukum kepller
• Guru melakukan Tanya jawab untuk mengetahui pemahamam siswa tentang hukum-hukum kepler
• Siswa melakukan diskusi kelas untuk menginterpretasikan hukum-hukum kepler
• Siswa membuat kelompok belajar untuk melakukan diskusi kelompok mengenai persoalan yang berkaitan dengan hukum kepler
Kegiatan Akhir (± 10 menit )
Siswa membuat rangkuman dan menyimpulkan materi yang telah disampaikan oleh guru. Guru memberikan tugas mandiri (PR)

PERTEMUAN KESEPULUH
Kegiatan Awal (± 10 menit )
Guru membukan pelajaran dengan Tanya jawab tentang aplikasi hukum gravitasi newton dan dilanjutkan tentang gerak planet
Kegiatan Inti (± 65 menit )
• Guru memberikan informasi untuk mengidentifikasi kesesuaian hukum kepler dengan hukum gravitasi newton
• Guru melakukan Tanya jawab untuk mengetahui pemahaman siswa tentang hukum-hukum kepler dan hukum gravitasi newton
• Siswa melakukan diskusi kelas untuk menginterpretasikan kesesuaian hukum kepler dengan hukum gravitasi newton

• Siswa membuat kelompok belajar untuk melakukan diskusi kelompok untuk menyelesaikan soal – soal yang berkaitan dengan hukum kepller dan hukum gravitasi Newton.
Kegiatan Akhir (± 15 menit )
Siswa membuat rangkuman dan menyimpulkan materi yang telah disampaikan oleh guru. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca dan memahami materi yang telah dipelajari dan guru mengigatkan siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan tes tertulis
III. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Sumber : Buku Fisika SMA Kelas XI (Erlanga), buku referensi yang relevan
Alat/Bahan : Model bola dunia, kit mekanika
Sarana/Media : White Board, spidol, slide, CD Interaktif Fisika SMA kelas XI
IV. Penilaian
• Pengamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran saat Tanya jawab/diskusi, sikap dan tingkah laku siswa di dalam kelas
• Tugas mandiri dan tugas kelompok
• Hasil ketrampilan percobaan dan peragaan
• Kuis atau ulangan tertulis maupun non tertulis


Contoh Soal
1. Kuat medan gravitasi dipermukaan sebuah benda yang jari-jarinya R adalah 10 N/kg. kuat medan gravitasi pada jarak R/4 adalah
2. Hukum gravitasi umum newton hanya berlaku untuk benda-benda dalam tata surya matahari kita. Pertanyaan tersebut benar atau salah !
3. Gaya tarik menarik antara dua benda berbanding terbalik dengan..
4. Jarak rata-rata planet Merkurius dan planet Mars terhadap matahari berturut-berturut adalah 58 juta km dan 228 km. jika revolusi planet mars membutuhkan waktu 687 hari, tentukan waktu revolusi planet merkurius terhadap matahari?
5. Kelajuan lepas pada permukaan bumi adalah 8 km/s. Kecepatan lepas sebuah planet yang memiliki jarak 8 kaki bumi dan massa 2000 kali massa bumi…..km/s
6. Jika periode planet yang 6 tahun dan periode bumi mengelilingi matahari 1 tahun. Tentukan jarak planet yang mengelilingi matahari jika jarak bumi ke matahari 1 SA.
Tugas Kelompok
Membuat neraca gravitasi sederhana
Catatan
Untuk pertemuan ke sebelas (11) atau setelah materi medan gravitasi dan gerak planet selesai guru mengadakan ulangan umum harian secara tertulis

Rencana Pembelajaran
(RP)
Mata pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI (Sebelas)/ 1 (Satu)



Pertemuan ke- : 12, 13, dan 14
Alokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika
Kompetensi Dasar : 1.3 Mengalisis pengaruh gaya pada sifat elastisitas bahan
Indikator : - Mengidentifakasi pengertian elastisitas
- Menganalisis hubungan pertambahan panjang pegas dan gaya
- Menganalisis sususan pegas secara seri dan paralel
- Mengaplikasikan elastis bahan pada kehidupan sehari-hari
- Menjelaskan sifat elasitisitas benda dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

I. Tujuan Pembelajaran
• Siswa dapat menjelaskan pengertian elastisitas
• Siswa dapat menjelaskan sifat elastisitas
• Siswa dapat mengaplikasikan elastisitas bahan pada kehidupan sehari-hari
• Siswa dapat mengidentifikasi pengertian planet.
• Siswa dapat menentukan susunan pegas secara seri dan parallel
• Siswa dapat memberikan contoh dan mengaplikasikan konsep pemanfaatan elastisitas dalam kehidupan sehari-hari
II. Materi Ajar
• Elastisitas
III. Metode Pembelajaran
1. Informasi / ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Demonstrasi
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN KE DUA BELAS
Kegiatan Awal (± 10 menit )
Guru membuka pelajaran dan mengawalinya dengan tanya jawab tentang elastisitas suatu benda
Kegiatan Inti (± 70 menit )
• Guru memberi informasi mengenai pengertian elastisitas suatu benda
• Siswa mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh siswa untuk menunjukkan sifat elastisitas suatu bahan
• Siswa melakukan diskusi kelas yang dipimpin oleh salah satu siswa untuk menunjukkan benda bersifat elastis dan tak elastis
• Guru memberikan informasi yang diikuti dengan Tanya jawab untuk menjelaskan pengertian tegangan dan regangan, dan modulus Young
• Guru menjelaskan tegangan, regangan dan modulus Young dalam bentuk persamaan
• Melalui demontrasi guru merumuskan hubungan pertambahan panjang pegas x dengan gaya F (hukum Hooke)
• Siswa membuat kelompok belajar dan melakukan diskusi kelompok untuk memecahkan






persoalan yang berkaitan dengan elastisitas
• Guru memberikan contoh soal dan penyelasaian
Kegiatan Akhir (± 10 menit )
Guru mengarahkan kepada siswa untuk menyimpulkan dan member penekanan pada materi elastisitas. Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah baik secara mandiri maupun kelompok dan mengarahkan siswa untuk belajar materi berikutnya.

PERTEMUAN KE EMPAT BELAS
Kegiatan Awal (± 15 menit )
Guru mengawali pelajaran dengan pertanyaan-pertanyaan ringan mengenai materi sebelumnya
Kegiatan Inti (± 65 menit )
• Guru memberikan informasi dan mengunkap kembali tentang pengertian dan sifat-sifat bahan elastis suatu bahan dan diikuti dengan Tanya jawab
• Siswa melakukan Tanya jawab dengan teman-temannya untuk menyebutkan pemanfaatan sifat elastisitas dalam kehidupan sehari-hari yang dibimbing oleh guru
• Salah satu siswa memimpin diskusi kelas untuk menunjukkan pemanfaatan pegas sebagai produk perkembangan teknologi dalam kehidupan sehari-hari
• Siswa membuat kelompok belajar untuk melakukan diskusi kelompok memecahkan persoalan yang berkaitan dengan elastisitas
Kegiatan Akhir (± 10 menit )
Guru dengan cara Tanya jawab menyimpulan dan member penekanan pada materi aplikasi elastisitas yang diteruskan dengan pemberian tugas mandiri, tugas kelompok, dan tugas membaca serta memahami materi berikutnya.
V. Alat/bahan/ Sumber Belajar
Sumber : Buku Fisika SMA Kelas XI (Erlangga) , buku referensi yang relevan
Alat/ Bahan : Pegas, beban, penggaris, kertas grafik, kit mekanika
Sarana/Media : White Board, spidol, slide, CD Interaktif Fisika SMA kelas XI
VI. Penilaian
• Pengamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran saat Tanya jawab/diskusi , sikap dan tingkah laku siswa di dalam kelas
• Tugas mandiri dan tugas kelompok
• Hasil keterampilan percobaan dan peragaan
• Kuis atau ulangan tertulis maupun non tertulis

Contoh Soal
1. Sebuah pegas yang digantung vertikal bertambah panjang 5 cm, jika diujungnya diberikan beban 0,5 kg. jika terdapat tiga pegas lain yang sama, berapakah koefisien pengganti efektif apabila seluruh pegas tersusun seri
2. Sebuah pegas mengalami pertambahan panjang 10 cm ketika diatarik dengan gaya 3 N. berapakah besar konstanta pegas tersebut?
3. Sebuah batang elastik panjangnya 4 m dan luas penampang 1, 5 cm 2. Ketika batang tersebut digantungi beban 330 kg ternyata merenggan 0,7 mm. berapa besar modulus young bahan batang tersebut?
4. Untuk menegangkan sebuah pegas sejauh 5 cm diperlukan gaya sebesar 10 N. hitunglah massa bebas yang diperlukan untuk menegangkan pegas itu sejauh 2, 5 cm?


Rencana Pembelajaran
(RP)

Mata Pelajajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI (Sebelas)/ 1 (Satu)
Pertemuan ke- : 15, 16, 17
Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik
Kompetensi Dasar : 1.4 Menganalisis hubungan antara gaya dengan gerak getaran
Indikator : - Mengidentifaksi pengertian gerak harmonik
- Menentukan periode dan frekuensi getaran
- Menjelaskan pemanfaatan pegas dalam kehidupan sehari-hari
- Menentukan persamaan gerak harmonic
- Menentukan energi getaran
- Menentukan percepatan gravitasi bumi di suatu tempat dengan menggunakn ayunan matematis/ ayunan sederhana
I. Tujuan Pembelajaran
• Siswa dapat mengidentifikasi pengertian gerak harmonik
• Siswa dapat menentukan periode dan frekuensi getaran
• Siswa dapat menentukan susunan pegas secara seri dan parallel
• Siswa dapat memberikan contoh dan mengaplikasikan bahan elastic pada kehidupan sehari-hari
• Siswa dapat menunjukkan macam-macam getaran
• Siswa dapat merumuskan persamaan gerak harmonic
• Siswa dapat menentukan percepatan gravitasi bumi di suatu tempat
• Siswa dapat menentukan energi getaran
• Siswa dapat pemanfaatan pegas dalam kehidupan sehari-hari
• Siswa dapat menentukan percepatan gravitasi bumi di suatu tempat dengan menggunakan ayunan matematis/ ayunan sederhana
• Siswa dapat menyelesaikan soal-soal tentang energi getaran
II. Materi Ajar
• Getaran
III. Metode Pembelajaran
1. Informasi / ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Demonstrasi
IV. Langkah-langkah Pembelajaran

PERTEMUAN KE LIMA BELAS
Kegiatan Awal (± 10 menit )
Guru membuka dan mengawali pelajaran dengan Tanya jawab tentang elastisitas dan keterkaitannya dengan getaran



Kegiatan Inti ( 70 menit )
• Siswa mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh guru dan disertai dengan Tanya jawab pada gerak harmonik
• Guru memberikan informasi yang dilanjutkan dengan diskusi kelas oleh siswa untuk merumuskan periode getaran pegas
• Guru menjelaskan pemanfaatan pegas dalam kehidupan sehari-hari
• Siswa merumuskan hubungan periode panjang tali dan percepatan gravitasi pada ayunan sederhana atau ayunan matematis yang dipandu oleh guru
• Siswa melakukan diskusi yang dibimbing oleh guru untuk menjelaskan pemanfatan pegas dalam kehidupan sehari-hari
• Guru memberikan contoh soal dan penyelesaian tentang gerak harmonik.
• Guru memberikan contoh soal dan penyelesaian tentang hubungan perioda panjang tali dan percepatan gravitasi pada ayunan sederhana.
Kegiatan Akhir (± 10 menit )
Guru menutup pelajaran dengan menyimpulkan dan memberikan penekanan pada materi getaran diteruskan dengan pemberian tugas kelompok, dan tugas membaca serta memahami materi berikutnya

PERTEMUAN KE ENAM BELAS
Kegiatan Awal (± 15 menit )
Guru membuka dan mengawali pelajaran dengan Tanya jawab untuk mengingat kembali mengenai getaran yang telah dipelajari pada pertemuan selanjutnya
Kegiatan Inti (± 65 menit )
• Guru memberikan informasi yang disertai dengan diskusi / Tanya jawab untuk menentukan persamaan simpangan yang merupakan fungsi sinusoida
• Guru memberikan informasi yang disertai dengan Tanya jawab untuk menjelaskan dan merumuskan kecepatan dan percepatan dari simpangan getaran
• Guru melakukan Tanya jawab untuk menjelaskan pengertian fase getaran
• Guru melakukan Tanya jawab untuk menunjukkan super posisi dua atau lebih getaran segaris secara matematis dan grafis untuk getaran dengan amplitude yang sama.
• Guru memberikan ceramah yang disertai Tanya jawab untuk menjelaskan proses perubahan energi potensial menjadi energi kinetik dan sebaliknya pada getaran
• Siswa melakukan diskusi yang dipimpin oleh guru untuk merumuskan energi total getaran
• Siswa membentuk kelompok kecil untuk melakukan diskusi kelompok menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan getaran
• Guru memberikan contoh soal dan penyelesaian tentang kecepatan, percepatan dari simpangan getaran serta energi kinetik getaran.
Kegiatan Akhir (± 10 menit )
Guru menutup pelajaran dengan Tanya jawab untuk menyimpulkan dan memberikan penekanan pada materi gerak dan pemenfaatan pegas yang diteruskan dengan pemberian tugas mandiri





PERTEMUAN KE TUJUH BELAS
Kegiatan Awal (± 15 menit )
Guru mengawali pelajaran dengan pertanyaan-pertanyaan ringan mengenai materi sebelumnya
Kegiatan Inti (± 65 menit )
• Guru memberikan informasi dan mengungkap kembali tentang pengertian dan sifat-sifat bahan elastis suatu bahan dan diikuti dengan Tanya jawab
• Siswa melakukan Tanya jawab dengan teman-temannya untuk menyebutkan pemanfaatan sifat elastisitas dalam kehidupan sehari-hari yang dibimbing oleh guru
• Salah satu siswa memimpin diskusi kelas untuk menunjukkan pemanfaatan pegas sebagai produk perkembagan teknologi dalam kehidupan sehari-hari
• Siswa membuat kelompok belajar untuk melakukan diskusi kelompok memecahkan persoalan yang berkaitan dengan elastisitas
Kegiatan Akhir (± 10 menit )
Guru dengan cara Tanya jawab menyimpulkan dan member penekanan pada materi aplikasi elastisitas yang diteruskan dengan pemberian tugas mandiri, tugas kelompok, dan tugas membacasertamemahamimateriberikutnya.
V. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar
Sumber : Buku Fisika SMA kelas XI (Tiga serangkai), buku referensi yang relevan
Alat/Bahan : Pegas, beban, penggaris, kertas grafik, statip dan kit mekanika
Sarana : White Board, spidol, slide, CD interaktif fisika SMA kelas XI
VI.Penilaian
• Pengamatan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran saat Tanya jawab/ diskusi, sikap dan tingkah laku siswa di dalam kelas
• Tugas mandiri dan tugas kelompok
• Hasil keterampilan percobaan dan peragaan
• Hasil keterampilan percobaan dan peragaan
• Kuis atau ulangan tertulis maupun non tertulis

Contoh Soal
1. Sebuah beban yang digantungkan pada pegas kemudian digetarkan maka periode getarannya akan makin kecil. Benar atau salah?
2. Periode getaran pada pegas dirumuskan sebagai
3. Besar periode ayunan sederhana dirumuskan sebagai
4. Ayunan matematis apabila dibawa ke atas, periodenya akan makin besar atau kecil?
5. Sebuah benda digantungkan pada pegas dan bergetar 5 kali dalam 10 sekon, periode getaran benda tersebut adalah
6. Sebuah bandul mempunyai persamaan simpangan y = 5 sin 4 t dengan y dalam meter dan t dalam sekon.
Tentukan : a. amplitude, perioda dan frekuensi getaran, b. persamaan kecepatan dan percepatan sebagai fungsi waktu.
Catatan: pertemuan ke 18 akan diadakan ulangan harian




Rencana Pembelajaran
(RP)

Mata Pelajajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI (Sebelas)/ 1 (Satu)
Pertemuan ke- : 19 dan 20
Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik
Kompetensi Dasar : 1.5 Menganalisis hubungan antara usaha dalam bentuk persamaan
Indikator : - Memformulasikan hubungan antara gaya, energi, usaha dalam bentuk persamaan
- Menunjukkan kaitan usaha dengan perubahan energi
- Memforumulasikan konsep energi kinetic, energi potensial grafitasi, dan energi potensial pegas
I. Tujuan pembelajaran
• Siswa dapat menjelaskan pengertian usaha
• Siswa dapat menentukan besaran-besaran yang terkait dengan usaha dan perubahan energi
• Siswa dapat merumuskan besar usaha yang dilakukan oleh suatu gaya
• Siswa dapat menginterpretasikan bahwa besarnya usaha yang dilakukan oleh gaya sama dengan perubahan energi kinetik yang terjadi pada benda
• Siswa dapat menjelaskan pengertian energi potensial grafitasi berkaitan dengan usaha
• Siswa dapat menjelaskan pengertian energi potensial pegas
• Siswa dapat mengidentifakasikan bahwa energi potensial merupakan energi yang tersimpan di dalam medan gaya untuk kasus medan gaya grafitasi dan medan gaya pegas
• Siswa dapat memformulasikan hubungan antara gaya, energy usaha dan daya ke dalam bentuk persamaan
• Guru menjelaskan hubungan usaha dengan perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari dan menjelaskan besaran-besaran yang terkait.
II. Matari Ajar
• Usaha
• Energi
III. Metode pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Demonstrasi
IV. Langkah-langkah pembelajaran






PERTEMUAN KE SEMBILAN BELAS
Kegiatan Awal (± 15 menit )
Guru membuka pelajaran dan mengawalinya dengan memberikan kuis tertulis tentang usaha dan energi

Kegiatan Inti (± 65 menit )
• Guru memberikan informasi disertai dengan Tanya jawab untuk mengungkap kembali pengetahuan tentang usaha dan energi
• Salah satu siswa diminta untuk melakukan peragaan yang disertai dengan Tanya jawab untuk menjelaskan pengertian usaha
• Siswa merumuskan besar usaha yang dilakukan oleh suatu gaya yang dibimbing oleh guru
• Guru memimpin diskusi kelas untuk menginterpretasikan bahwa besarnya usaha yang dilakukan oleh pelaku gaya sama dengan perubhan energi kinetik yang terjadi pada benda
• Guru memberikan contoh soal yang berkiatan dengan elastisitas
• Siswa membentuk kelompok belajar untuk melakukan diskusi kelompok memecahkan persoalan yang berkaitan dengan usaha dan energi
Kegiatan Akhir (± 10 menit )
Guru mengakhiri pelajaran dengan menyimpulkan dan pemberian tugas kelompok

PERTEMUAN KE DUA PULUH
Kegiatan Awal (± 15 menit )
Guru membuka dan mengawali pelajaran dengan Tanya jawab mengungkap kembali pengertian usaha dan energi
Kegiatan Inti (± 65 menit )
• Siswa melakukan pengamatan demonstrasi yang dilakukan oleh guru dan disertai Tanya jawab untuk menjelaskan pengertian energi potensial gravitasi, berkaitan dengan usaha
• Guru memberikan informasi yang disertai Tanya jawab untuk menjelaskan dan merumuskan pengertian energi potensial pegas
• Siswa melakukan pengamatan demonstrasi yang dilakukan oleh salah satu temannya dan disertai Tanya jawab untuk menyimpulkan bahwa energi potensial merupakan energi yang tersimpan di dalam medan gaya untuk kasus medan gaya gravitasi dan medan gaya pegas
• Siswa melakukan pengamatan demonstrasi yang dilakukan oleh guru dan disertai Tanya jawab untuk menjelaskan pengertian energi kinetik dan energi potensial
• Guuru memberikan contoh soal tentang energi potensial pegas dan energi kinetik pegas.
• Siswa mengerjakan soal tentang energi potensial pegas dan energi kinetik pegas.
Kegiatan Akhir (± 10 menit )
Guru mengakhiri pelajaran dengan Tanya jawab untuk menyimpulkan dan memberi penekanan pada materi usaha dan energy



V. Alat/bahan/ Sumber Belajar
Sumber : Buku Fisika SMA Kelas XI (Tiga Serangkai) , buku referensi yang relevan


Alat/ Bahan : Pegas, beban, penggaris, kertas grafik, kit mekanika
Sarana/Media : White Board, spidol, slide, CD Interaktif Fisika SMA kelas XI
VI. Penilaian
• Pengamatan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran sat Tanya jawab/ diskusi, sikap dan tingkah laku siswa didalam kelas
• Tugas mandiri dan tugas kelompok
• Hasil keterampilan percobaan dan peragaan
• Kuis atau ulangan tertulis maupun non tertulis
Contoh soal
1. Sebuah benda bermassa 4 kg mula-mula diam kemudian bergerak lurus dengan percepatan 3 m/s2. Berapa besar usaha yang diubah menjadi energy kinetic setelah 2 sekon?
2. Benda 1 kg bergerak dengan kecepatan 10 m/s. kemudian kecepatan benda berubah menjadi 20 m/s. besar usaha yang dilakukan oleh benda tersebut adalah..
3. Bagaimana rumus energi potensial grafitasi?
4. Tentukan besar energi potensial pada sebuah apel bermassa 0,3 kg yang bergantung pada pohonnya setinggi 2 m jika g adalah 10 m/s2?
5. Sebuah bola dengan kecepatan 15 m/s ditangkap oleh seorang kipper. Jika energi kinetik bola tersebut 56, 25 j. hitunglah massa bola tersebut.

Rencana Pembelajaran
(RP)

Mata Pelajajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI (Sebelas)/ 1 (Satu)
Pertemuan ke- : 21 dan 22
Alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika
Kompetensi Dasar : 1.6 Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik untuk menganalisis gerak dalam
Indikator : - Menginterpretasikan hukum kekekalan energi mekanik pada medan gaya konservatif
- Mengaplikasikan hukum kekekalan energi mekanik dalam persoalan sehari-hari
- Mengiterpretasikan gaya disipatif
- Menjelaskan pengertian daya
- Memformulasikan konsep daya kedalam bentuk persamaan yang berkaitan dengan usaha dan energi
- Menjelaskan sumber-sumber energi yang berpotensi dalam



- kehidupan sehari-hari
- Menentukan besaran-besaran yang terkait dengan hukum kekekalan energi mekanik
- Memformulasikan konsep energi kinetik, energi potensial gravitasi dan energi potensial pegas.
- Memformulasikan energi potensial gravitasi kaitannya dengan usaha

I. Tujuan Pembelajaran
• Siswa dapat mejelaskan pengertian hukum kekekalan energi mekanik
• Siswa dapat merumuskan hokum kekealan energy mekanik
• Siswa dapat mengaplikasikan hukum kekekalan energi mekanik dalam persoalan sehari-hari
• Siswa dapat menginterpreasikan gaya-gaya disipatif
• Siswa dapat menjelaskan dan merumuskan pengertian gaya
• Siswa dapat mengaplikasikan sumber-sumber energi yang berpotensi dalam kehidupan sehari-hari
II. Materi Ajar
• Hukum kekekalan energi mekanik
• Daya
III. Metoda Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Demonstrasi
IV. Langkah-langkah Pembelajaran

PERTEMUAN KE DUA PULUH
Kegiatan Awal (± 15 menit )
Guru membuka dan mengawali pelajran dengan Tanya jawab tentang usaha dan energy

Kegiatan Inti (± 65 menit )
• Guru memberikan informasi dan melakukan diskusi kelas untuk mengaplikasikan konsep hukum kekekalan energi mekanik dalam kehidupan sehari-hari
• Salah satu siswa menjadi pemimpin untuk melakukan diskusi kelas tentang analisis gerak benda menggunakan konsep fungsi energi potensial dan hukum kekekalan energi mekanik seprti pada gerak benda pada roll-coaster
• Guru memberikan informasi yang disertai Tanya jawab untuk menjelaskan bahwa usaha total yang dilakukan oleh pelaku gaya suatu benda besarnya sama dengan perubahan energi kinetik untuk benda di bawah pengaru medan gaya konservatif dan gaya lain, usaha yang dilakukan oleh gaya – gaya lain sama dengan perubahan energi mekanik
• Guru memberikan contoh soal tentang hukum kekekalan energi mekanik
• Guru menjelaskan gerak bidang miring di bawah pengaruh medan gaya gravitasi da gesekan
• Guru melakukan diskusi kelas untuk menunjukkan bahwa di bawah medan gaya konservatif dan gaya lain, usaha oleh gaya-gaya itu sama dengan perubahan energi mekanik



• Siswa mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan hukum kekekalan energi mekanik
• Guru memberikan kuis tertulis kepada siswa
Kegiatan Akhir (± 10 menit )
Guru mengakhiri pelajaran dengan Tanya jawab untuk menyimpulkan dan memberikan penekanan pada materi aplikasi hukum kekekalan energi mekanik yang diteruskan dengan pemberian tugas mandiri


PERTEMUAN KE DUA PULUH DUA
Kegiatan Awal (± 15 menit )
Guru membuka dan mengawali pelajaran dengan Tanya jawab tentang usaha dan energi

Kegiatan Inti (± 65 menit )
• Guru memberikan informasi dan melakukan diskusi kelas untuk menginterpretasikan gaya-gaya disipatif
• Guru memberikan ceramah untuk menjelaskan keterkaitan antara energi dengan gaya
• Siswa menyelesaikan soal-soal latihan yang berkaitan dengan energi, usaha dan gaya
• Siswa mengadakan diskusi untuk menyebutkan sumber energi potensial di berbagai daerah dalam kehidupan sehari-hari
• Guru memberikan Tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami oleh siswa
Kegiatan Akhir (± 10 menit )
• Guru menarik kesimpulan dari materi yang telah diajarkan melalui Tanya jawab
• Guru memberikan tugas kelompok
• Guru menginformasikan bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan
V. Alat/Bahan/Sumber belajar
Sumber : Buku Fisika SMA Kelas XI (Erlangga) , buku referensi yang relevan
Alat/ Bahan : Pegas, beban, penggaris, kertas grafik, kit mekanika
Sarana/Media : White Board, spidol, slide, CD Interaktif Fisika SMA kelas XI
VI. Penilaian
• Penilaian aktifitas siswa dalam proses pembelajaran saat Tanya jawab/diskusi, sikap dan tingkah laku siswa di dalam kelas
• Tugas mandiri dan tugas kelompok
• Hasil keterampilan percobaan dan peragaan
• Kuis atau ulangan tertulis maupun non tertulis
Contoh soal
1. Tiga buah pegas masing-masing memilki konstanta pegas k1=k2=3 N/m dan k3 = 6 N/m maka konstanta susunan pegas besarnya.
2. Dua buah alat penyedot debu memiliki daya masing-masing 1 hp dan 5 hp. a. Berapakah usaha yg dapat dilakukan masing-masing alat ini dalam waktu 3 menit dinyatakan dalam satuan joule?, b. Jika untuk menyedot debu dalam suatu ruangan kedua alat ini melakukan usaha 97 kj, berapakah lama waktu yang diperlukan oleh masing-masing alat ini untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut?



3. Sebuah bola bermassa 0, 1 kg dilempar vertikal ke atas dengan kecepatan awal 20 m/s. dengan menggunakan hukum kekekalan energi mekanik, hitunglah:
a. Waktu yang ditempuh bola sampai kembali lagi ke pelempar
b. Ketinggian maksimum
c. Energi kinetik dan energi potensial bola ketika bola pada setengah ketinggian maksimumnya jika g adalah 10 m/s2?
4. Sebuah Derek mengangkat beban 1000 kg secara vertikal setinggi 25 meter dalam waktu 9 sekon dengan kecepatan konstan. Berapakah daya Derek tersebut?
5. Sebuah benda bermassa 20 kg terletak pada bidang miring dengan sudut 300 terhadap bidang horizontal. Jika percepatan gravitasi g = 9,8 m/s2 dan benda bergeser sejauh 3 m kearah bawah, maka usaha yang dilakukan oleh gaya berat adalah…
6. Sebuah benda massa 2 kg bergerak dengan kecepatan 2 m/s. Beberapa saat kemudian benda itu bergerak dengan kecepatan 5 m/s. Usaha total yang dikerjakan pada benda selama beberapa saat tersebut.


Rencana Pembelajaran
(RP)

Mata Pelajajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI (Sebelas)/ 1 (Satu)
Pertemuan ke- : 23, 24, 25, 26 dan 27
Alokasi Waktu : 12 Jam Pelajaran
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik
Kompetensi Dasar : 1.7 Menganalisis hubungan antara gaya dengan gerak getaran
Indikator : - Memformulasikan konsep impuls dan momentum serta keterkaitan antara keduanya
- Merumuskan hukum kekekalan momentum untuk sistem tanpa gaya luar
- Menerapkan prinsip kekalan momentum untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut interaksi melalui gaya-gaya internal
- Mengintegrasikan hukum kekekalan energi dan kekekalan momentum untuk berbagai peristiwa tumbukan
- Mengintegrasikan hukum kekekalan energi dan kekekalan momentum untuk berbagai peristiwa tumbukan dan merumuskan besar koefisien restitusi pada peristiwa tumbukan
- Menerapkan konsep hukum kekekalan momentum pada gerak roket
I. Tujuan Pembelajaran
• Guru melakukan diskusi kelas untuk menjelaskan pengertian momentum suatu benda titik yang merupakan jumlah momentum masing-masing benda titik
• Siswa dapat menjelaskan konsep impuls dan momentum linear




• Siswa dapat merumuskan hubungan impuls dengan perubahan momentum linear
• Siswa dapat menjelaskan konsep momentum linear sebagai keadaan yang bersifat sebagai vector untuk gerak sebuah benda
• Siswa dapat merumuskan hokum kekekalan momentum untuk sistem tanpa gaya luar
• Siswa dapat menerapkan prinsip kekekalan momentum pada tumbuhan lenting sempurna, tidak lenting, dan lenting sebagian
• Siswa dapat mengaplikasikan tumbuhan pada kehidupan sehari-hari
• Siswa dapat mengintegrasikan hukum kekekalan energi dan kekekalan momentum untuk berbagai peristiwa tumbukan dan merumuskan besar koefisien kelentingan atau koefisien restitusi pada tumbukan lenting sebagian
• Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja roket berdasarkan hokum kekekalan momentum

II. Materi Ajar
• Impuls dan momentum
• Tumbukan
• Gerak roket
III. Metoda Pembelajaran
i. Ceramah
ii. Diskusi
iii. Tanya jawab
iv. Demonstrasi
IV. Langkah-langkah Pembelajaran

PERTEMUAN KE DUA PULUH TIGA
Kegiatan Awal
Guru membuka dan mengawali pelajaran dengan memberikan kuis tertulis untuk mengingat kembali benda yang bergerak dan keterkaitannya dengan impuls dan momentum

Kegiatan Inti
• Guru memberikan informasi yang diikuti dengan demonstrasi untuk menjelaskan konsep impuls dan momentum linier
• Guru melakukan Tanya jawabn untuk merumuskan hubungan impuls dengan perubahan momentum linear dan menjelaskan konsep momentum linear sebagai keadaan yang bersifat sebagai vektor untuk gerak sebuah benda
• Siswa melakukan pengamatan terhadap demonstrasi yang dilakukan oleh salah satu temannya tentang penerapan impuls dan momentum linear dalam kehidupan sehari-hari.
• Guru memberikan contoh soal tentang impuls dan momentum linier
• Siswa menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan impuls dan momentum
• Siswa mengerjakan soal-soal latihan dibuku siswa
Kegiatan Akhir
Guru mengakhiri pelajaran dengan cara Tanya jawab untuk menyimpulkan dan memberikan penekanan pada materi impuls dan momentum yang diteruskan dengan pemberian tugas mandiri, tugas kelompok, dan tugas membaca serta memahami materi berikutnya.





PERTEMUAN KE DUA PULUH EMPAT
Kegiatan Awal
Guru membuka dan mengawali pelajaran dengan mengadakan Tanya jawab tentang impuls dan momentum yang pernah dipelajari pada pertemuan sebelumnya
Kegiatan Inti
• Guru memberikan informasi dan memimpin diskusi kelas untuk menjelaskan pengertian momentum suatu benda titik yang merupakan jumlah momentum masing-masing benda titik.

• Siswa mengingat kembali tentang hukum III newton antara dua partikel sebagai gaya dalam untuk sistem benda titik
• Guru menjelaskan yang disertai Tanya jawab konsep bahwa momentum total suatu sistem adalah konstan selama tidak ada gaya luar yang mempengaruhinya
• Siswa merumuskan hukum kekekalan momentum lineer yang dipandu oleh guru
• Siswa mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan hukum kekekalan momentum linear
Kegiatan Akhir
• Guru mengakhiri pelajaran dengan cara Tanya jawab untuk menyimpulkian dan member penekanan materi hokum kekekalan momentum linear
• Guru memberikan tugas mandiri

PERTEMUAN KE DUA PULUH LIMA
Kegiatan Awal
Guru membuka dan mengawali pelajaran degan memberikan pertanyaan-pertanyaan ringan mengenai momentum dan keterkaitannya dengan peristisa tumbukan (kuis tertulis)
Kegiatan Inti
• Guru memberikan informasi disertai demonstrasi dan Tanya jawab untuk menunjukkan peristiwa tumbukan
• Siswa mengamati demonstrasi yang dilakukan temannya di depan kelas untuk menunjukkan perbedaan tumbukan lenting sempurna dan tumbukan tidak lenting sama sekali serta lenting sebagian
• Guru memberikan ceramah disertai Tanya jawab untuk menjelaskan bahwa pada tumbukan lenting sempurna berlaku hukum kekekalan energi mekanik (terutama hukum kekekalan energi kinetik) dan hukum kekekalan momentum, sedangkan tumbukan tak lenting dan lenting sebagian hanya berlaku hukum kekelan momentum
• Salah satu siswa memimpin diskusi kelas untuk merumuskan hukum kekekalan momentum pada tumbukan lenting sempurna yang dipandu oleh guru
• Siswa melakukan peragaan di depan kelas yang disertai Tanya jawab untuk menunjukkan tumbukan lenting sempurna dan tumbukan tidak lenting sama sekali serta lenting sebagian
• Salah satu siswa memimpin diskusi kelas untuk merumuskan hubungan kecepatan sebelum dan sesudah tumbukan pada tumbukan lenting sempurna yang dipandu oleh guru.



• Guru melakukan demontsrasi disertai Tanya jawab untuk menunjukan tumbukan lenting sebagian
• Guru memberikan contoh soal tentang tumbukan
• Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang berkaitan dengan tumbukan
Kegiatan Akhir
Guru menutup pelajaran dengan cara Tanya jawab untuk menyimpulkan materi dan guru memberikan tugas kelompok

PERTEMUAN KE DUA PULUH ENAM
Kegiatan Awal
Guru membuka dan mengawali pelajaran degan memberikan pertanyaan-pertanyaan ringan mengenai momentum dan keterkaitannya dengan peristisa tumbukan (kuis tertulis)
Kegiatan Inti
• Guru melakukan demonstrasi dan Tanya jawab untuk menunjukkan peristiwa tumbukan
• Salah satu siswa memimpin diskusi kelas untuk merumuskan besar koefisien restitusi pada tumbukkan lenting sempurna yang dipandu oleh guru
• Siswa melakukan peragaan di depan kelas yang disertai Tanya jawab untuk menunjukkan dan merumuskan koefisien restitusi pada tumbukan tidak lenting sama sekali serta lenting sebagian
• Guru memberikan contoh soal yang bekaitan dengan tumbukan baik tumbukan lenting sempurna, maupun tumbukan tidak lenting sama sekali serta tumbuykan lenting sebagian
• Guru memberikan contoh soal yang berkiatan dengan koefisien restitusi pada peristiwa tumbukan.
• Siswa mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan tumbukan baik tumbukan lenting sempurna maupun tumbukan tidak lenting sama sekali serta tumbukan lenting sebagian.
• Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang berkaitan dengan koefisien restitusi pada peristiwa tumbukan
• Siswa mampu melakukan peragaan didepan kelas dengan menggunakan alat sederhana untuk menunjukkan prinsip kerja roket.
• Siswa mampu meakukan diskusi/Tanya jawab untuk merumuskan kecepatan gerak roket.
Kegiatan Akhir
Guru menutup pelajaran dengan cara Tanya jawab untuk menyimpulkan dan memberikan penekanan pada materi tumbukan.
PERTEMUAN KE DUA PULUH TUJUH
Kegiatan Awal
Guru membuka dan mengawali pelajaran dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan ringan mengenai hukum kekekalan momentum
Kegiatan Inti
• Guru memberikan ceramah tentang prinsip kerja roket yang menggunakan konsep hukum kekekalan momentum



Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan materi pembelajaran melalui Tanya jawab
• Guru memberikan tugas mandiri
V. Alat/Bahan/Sumber belajar
Sumber : Buku Fisika SMA Kelas XI (Erlangga) , buku referensi yang relevan
Alat/ Bahan : Pegas, beban, penggaris, kertas grafik, kit mekanika
Sarana/Media : White Board, spidol, slide, CD Interaktif Fisika SMA kelas XI
VI. Penilaian
• Kuis tertulis
• Pengamatan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran saat Tanya jawab/ diskusi, sikap dan tingkah laku siswa di dalam kelas
• Tugas mandiri dan tugas kelompok
• Hasil keterampilan percobaan dan peragaan
• Kuis atau ulangan tertulis maupun non tertulis
Contoh soal
1. Dua buah benda bermassa sama bergerak pada satu garis lurus saling mendekati. Jika v’ (2) adalah kecepatan benda(2) setelah tumbukan ke kanan dengan laju 5 m/s, maka besar kecepatan v’(1) setelah tumbukan adalah…
2. Kecepatan peluru saat lepas dari larasnya 200 m/s. bila massa peluru dan senapan masing-masing 10 gr dan 5 kg. berapa kecepatan dorong senapan terhadap bahu orang pada saat peluru lepas dari larasnya?
3. Dua buah benda A dan B massanya sama. Mula-mula benda bergerak A bergerak ke kanan dengan kecepatan awal 5 m/s, setelah 2 sekon menempuh jarak sejauh 14 m. A dan B bertumbukan tak lenting sama sekali. Jika B mula-mula ke kiri dengan kecepatan 15 m/s maka berapa besar kecepatan kedua benda setelah tumbukan?
4. Dua buah benda A dan B massanya sama. Mula-mula benda A bergerak ke kanan dengan kecepatan awal 5 m/s, setelah 2 sekon menempuh jarak sejauh 14 m. A dan B bertumbukan tak lenting sama sekali. Jika B mula-mula ke kiri dengan kecepatan 15 m/s maka berapa besar kecepatan kedua benda setelah tumbukan?
5. Jelaskan prinsip kerja roket.

Langsa, 21 Maret 20100
Waka Kurikulum Mata pelajaran Fisika XI

Zulfikar, S.Pd Tim Penyusun
1966 1225 199203 1002
Mengetahui
Kepala Sekolah

Drs. H. A Samad Hasan, M.BA
NIP. 1953 1017 197503 1002









M G M P SMAN 1 Langsa

Untuk memajukan potensi pendidik pada SMA Negeri 1 Langsa, pihak management SMA 1 Langsa mengadakan MGMP selama 8 hari mulai tanggal 18 maret s/d 25 maret 2011. Bapak Zulfikar, S.Pd sebagai wakil kepala bidang Kurikulum dalam pidatonya pada acara pembukaan MGMP 8 hari yang bertempat di Aula SMA Negeri 1 Langsa mengatakan “MGMP singkatan dari Musyawarah Guru Mata

Pelajaran, bertujua
n untuk melakukan curah pendapat (branstorming) sesama guru mata pelajaran dalam menyikapi masalah-masalah pendidikan, Hal senada diucapkan juga oleh ibu Dra Cut Yusmanidar selaku Waka Sarana, bahwa MGMP ini bertujuan untuk mengemukakan dan bermusyawarah tentang kejadian yang benar-benar ada terjadi di kelas,seperti siswa yang mengantuk dalam kelas dan bagaimana solusinya, siswa yang suka keluar kelas atau siswa yang prestasinya rendah, dan sebagainya.” Kegiatan ini terlaksana dengan baik yaitu menggunakan anggaran DANA BOM pada 4 hari pertama dan 4 hari berikutnya menggunakan DANA BOS. Agenda dari kegiatan ini setiap bidang studi harus membuat sebuah laporan yang berisikan permasalahan-permasalahan pendidikan yang terjadi di dalam kelas dan setiap minggunya perwakilan dari kelompok bidan studi harus mempresentasikan hasil diskusi sesama bidang studi di depan peserta MGMP. Berikut ini diampirkan salah satu contoh laporan MGMP pada mata pelajaran FISIKA pada SMA Negeri 1 Langsa.


PERTEMUAN PERTAMA



Intake Siswa yang Rendah

Penyebab Permasalahan

1. Pengetahuan Matematika Dasar ketika SMP yang kurang memadai
Matematika adalah suatu ilmu eksak yang tidak dapat dipisahkan dengan Fisika. Agar jalannya belajar Fisika tidak terkendala maka diperlukan pengetahuan Matematika Dasar yang memadai. Karena didalam pelajaran Fisika, tidak terlepas dari konversi satuan.
Yaitu, perubahan dari sentimeter ke meter, gram ke kilogram dan jam ke sekon, nano meter ke meter dan lain sebagainya. Padahal ini semua merupakan materi Matematika Dasar di SMP. Ketidakmampuan siswa dalam menguasai materi Matematika Dasar di SMP merupakan salah satu yang membuat intake siswa rendah pada mata pelajaran Fisika.

2. Sulitnya siswa untuk mengin
gat dan menggunakan rumus Fisika

Ada siswa yang belajar lebih efektif, ada yang tidak. Ada yang lebih mudah mengerti melalui pendekatan visual. Ada yang mudah menangkap dengan pendekatan verbal, ada lagi yang lebih mudah paham dengan kegiatan praktek, latihan, aktivitas. Dalam pembelajaran Fisika seorang siswa tidak akan mampu menggunakan rumus-rumus jika siswa tidak dapat mengingat rumus-rumus yang terkait. Bagi siswa yang lemah dalam mengingat, guru bisa memasang sederetan rumus-rumus Fisika di dinding kelas. Dan selalu memberikan pekerjaan rumah atau latihan tentang rumus yang terkait agar tercapai tujuan. Karena dalam kondisi apapun “Aku dengar, aku lupa, aku lihat, aku ingat, dan aku kerjakan, aku dapat:, senantiasa diterapkan guru di dalam pembelajaran. Dengan kata lain sulitnya siswa untuk mengingat dan menggunakan rumus Fisika ini akan menyebabkan intake siswa yang rendah.

3. Kematangan diri yang belum sempurna

Kondisi siswa yang kekanak-kanakan, belum memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi sebagai anak yang disekolahi akan memberikan dampak terhadap intake siswa yang rendah. Siswa yang belum memiliki rasa tanggung jawab sebagai anak yang disekolahi oleh orang tua, di rumah enggan untuk mengu
lang kaji materi disekolah dan membuat tugas rumah. Kematangan diri siswa yang belum sempurna ditandai dengan siswa datang ke sekolah dengan terlambat atau siswa tidak masuk/bolos pada pelajaran-pelajaran tertentu. Dan ini membuat siswa kehilangan moment penting untuk mendapatkan informasi.



4. Kesulitan siswa dalam mengaplikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Besaran-besaran dalam Fisika dinyatakan dengan simbol-simbol. Permasalahan yang sering terjadi siswa sering tidak tahu menyebutkan besaran-besaran Fisika ke dalam bentuk simbol. Kalau besaran-besaran itu saja tidak dapat diganti ke dalam bentuk simbol apalagi menyelesaikannya dengan aplikasi rumus. Dan factor ini juga akan membuat intake siswa rendah.

5. Pengetahuan Fisi
ka Dasar yang rendah ketika masih di SMP.

Matematika adalah suatu
ilmu eksak yang tidak dapat dipisahkan dengan Fisika. Agar jalannya belajar Fisika tidak terkendala, maka diperlukan pengetahuan Matematika Dasar yang memadai. Hal yang sering terjadi, siswa sering kali siswa masuk ke SMA Negeri 1 Langsa dengan nilai UAS dan UAN yang tinggi, tetapi ketika sudah terdaftar menjadi siswa SMA Negeri 1 Langsa dan mengalami proses pembelajaran, barulah terdeteksi bahwa siswa, acap kali tidak dapat mempertanggung jawabkan hasil belajar Matematikanya ketika SMP yang relatif tinggi.Dan ini memuat intake siswa rendah pada mata pelajaran Fisika


Solusi

1. Guru harus mengajarkan ulang matematika dasar SMP

Tanpa matematika tidak akan mungkin pelajaran fisika akan terlaksana seperti yang diinginkan. Jadi, mau tidak mau kita sebagai seorang guru harus mengulang kembali pelajaran matematika SMP yang kita butuhkan dalam pembelajaran fisika. Semua itu harus dilakukan agar kemampuan matematika siswa untuk menyelesaikan soal-soal fisika.

2. Guru harus lebih banyak memberikan soal-soal latihan agar siswa terbiasa menggunakan rumus fisika

Agar pembelajaran fisika dapat berhasil seperti yang kita inginkan maka siswa harus dibiasakan mengerjakan so
al-soal karena tingkat keberhasilan pembelajaran fisika dinilai dari kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal. Hal ini juga dapat dilihat dari semboyan dalam pelajaran fisika bahwa “ fisika tanpa contoh soal bagaikan sayur tanpa garam “.

3. Guru harus memberikan contoh soal / demonstrasi sesuai dengan materi yang diajarkan dan berdekatan dengan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari

Demonstrasi diperlukan agar siswa dapat lebih cepat memahami konsep fisika dan siswa juga bisa lebih tertarik dengan materi fisika tersebut. Demonstrasi juga diperlukan agar siswa dapat memahami bahwa materi fisika itu sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari.

4. Guru memberikan pandangan tentang kematangan diri dan masa depan

Kematangan diri siswa juga berpengaruh pada kemampuan siswa. Jika siswa dapat memahami bahwa seluruh hal
yang baik maupun buruk yang dilakukannya hari ini akan berdampak pada madsa depannya di kemudian hari maka siswa pasti dapat menerima semua hal baik berupa pengetahuan yang diberkan oleh guru.


Kesimpulan

Dalam mendesain pembelajaran, masalah prilaku dan karakteristik siswa merupakan faktor yang sangat penting. Untuk mengatasi perbedaan kemampuan, kebutuhan dan minat siswa guru harus banyak memberikan latihan-latihan dan meluangkan waktu untuk memberikan masukan-masukan, dorongan-dorongan atau pandangan tentang masa dep
an.



sulit.

Jika seluruh soal
yang diberikan dalam tingkat kesukaran yang rendah maka siswa cenderung malas dan sepele dalam menyelesaikan soal. Namun apabila seluruh soal yang diberikan dalam tingkat kesukaran yang tinggi maka siswa cenderung menyerah tanpa mencoba terlebih dahulu.


Trianto,(2007) Model-model Pembelajarn Inovatif, Prestasi Pustaka: Surabaya
Drost, (2003) Pendidikan Sains Yang Humanistis, Kanisius: Yogyakarta
Ngalim,(2004)
Ilmu Pendidikan teoritis dan Praktis, Rosdakarya: Bandung